Rabu, 22 Juli 2009

Percampuran bahan bakar alternative BIO ETHANOL dengan PREMIUM

Kelangkaan bahan bakar minyak yang terjadi belakangan ini telah memberikan dampak yang sangat luas di berbagai sektor kehidupan. Pada aplikasinya harga bahan bakar saat ini belum pada keaadan yang stabil, dimana puncak tertinggi harga minyak dunia terletak pada tahun 2008 yang mencapai 140 Dolar/Barel hingga membuat para pengguna membutuhkan bahan bakar alternative.
BIO ETHANOL
Bio Ethanol dapat dibuat dari proses pemasakan, fermentasi dan distilasi beberapa jenis tanaman seperti tebu, jagung, singkong atau tanaman lain yang kandungan karbohidatnya tinggi. Bahkan dalam beberapa penelitian ternyata ethanol juga dapat dibuat dari selulosa atau limbah hasil pertanian (biomassa). Sehingga ethanol memiliki potensi cukup cerah sebagai pengganti bensin.

5:95 = 1 Liter 0,05L Bio+0,95L Premium
6:94 = 1 Liter 0,06L Bio+0,94L Premium
7:93 = 1 Liter 0,07L Bio+0,93L Premium
8:92 = 1 Liter 0,08L Bio+0,92L Premium
9:91 = 1 Liter 0,09L Bio+0,91L Premium
10:90= 1 Liter 0,10L Bio+0,90L Premium

Karena ethanol memiliki angka oktan yang lebih tinggi daripada bensin maka perbandingan kompresi yang bisa dipakai juga lebih tinggi, dan efisiensi thermal teoritisnya akan lebih tinggi, sehingga secara teoritis pencampuran ethanol dengan bensin akan meningkatkan efisiensi mesin.

Dari sifat fisisnya ethanol dapat terbakar lebih sempurna, sehingga gas buang lebih ramah lingkungan.

Karena mesin bensin 4 langkah pada umumnya dirancang untuk bahan bakar bensin atau solar maka untuk mengganti bahan bakar diperlukan penelitian tentang ketahanan bahan mesin terhadap bahan bakar lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar